Pages

Subscribe:

Rabu, 19 Desember 2012

Materi Pak Usep IBD " Manusia dan Keindahan"


Manusia dan Keindahan

A.   Pembahasan Keindahan 

Keindahan berasal dari kata indah artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya.Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni,(meskipun tidak semua hasil seni indahl, pemandangari alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman, ta13nan, perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya.Keindahan adalah identik dengan kebenaran.
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Pengalaman "keindahan" sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau "keindahan itu berada pada mata yang melihatnya. Kata benda Yunani klasik untuk "keindahan " adalah κάλλος, kallos, dan kata sifat untuk "indah" itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ραος, hōraios, kata sifat etimologis berasal dari kata ρα, hora, yang berarti "jam." Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan "berada di jam (waktu) yang sepatutnya."
Sebuah buah yang matang (pada waktunya) dianggap indah, sedangkan seorang wanita muda mencoba untuk tampil lebih tua atau seorang wanita tua mencoba untuk tampil lebih muda tidak akan dianggap cantik. Dalam bahasa Yunani Attic, hōraios memiliki banyak makna, termasuk "muda" dan "usia matang."
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “G,a-ris Besar Estetik” (Filsafat Keindahan) dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Perancis “beau”, Italia dan Spanyol “bello”, kata-kata itu ber­asal dari- bahasa Latin “bellum”. Akar katanya adalah ”bonum” yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi’ ”bonellum” dan terakhir dipendekkan sehingga ditulis “bellum”.
Selain itu menurut luasnya dibedakan pengertian:

1. Keindahan dalam arti luas.
Selanjutnya The Liang Gie menjelaskan.bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan.Misalnya Plato menyebut watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
Jadi pengertian yang seluas-Iuasnya meliputi :
^   keindahan seni                                           ^  keindahan alam
^   keindahan moral                                         ^  keindahan intelektual.

2. Keindahan dalam arti estetik murni.
Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik seorang dalam hubungannya dellgan segala sesuatu yang diserapnya.

3. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan dalam arti yang terbatas, mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat -diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna.Keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata.Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengarnat.

B.   Nilai estetik

Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang Gie menjelaskan bahwa, pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan, dan sebagainya.Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik.Dalam ”Dictionary of Sociology and Related Science” diberikan rumusan tentang nilai sebagai berikut :
Kemampuan yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat memuaskan keinginan manusia. Sifat dari suatu benda yang menarik minat seseorang atau suatu kelompok.
Hal itu berarti,bahwa nilai adalah semata-mata adalah realita psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada hendaknya itu sendiri. Nilai itu (oleh orang) dianggap terdapat pada suatu benda sampai terbukti letak kebenarannya.
Nilai itu ada yang membedakan antara nilai sub yektif dan obyektif, Tetapi penggolongan yang penting ialah:
- Nilai ekstrinsik :
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (“instrumental! Contributory value”), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu contohnya uisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik
- Nilai intrinsik
 Nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri. Contohnya : pesan puisi yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai intrinsik .
Pengelompokan-pengelompokan pengertian keindahan dilihat dari beberapa persepsi tentang keindahan berikut ini :
1. Keindahan adalah sesuatu yang rnendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat (Tolstoy);
2. Keindahan adalah keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sarna lain, atau dengan keseluruhan itu sendiri. Atau, beauty is an order of parts in their manual relations and in their relation to the whole (Baumgarten).
3. Yang indah hanyalah yang baik. Jika belum baik ciptaan itu belurn indah. Keindahan harus dapat memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan-ciptaan yang amoral tidak bisa dikatakan indah, karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral (Sulzer).
4. Keindahan dapat terlepas sarna sekali dari kebaikan (Winehelmann).
5. Yang indah adalah yang rnemiliki proporsi yang harmonis. Karena proporsi yang harrnonis itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan. Jadi, yang indah adalah nyata dan yang nyata adalah yang baik (Shaftesbury). .
6. Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang (Hume).
7. Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang, dan itu adalah yang dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak memberikan pengalaman yang menyenangkan (Hemsterhuis).
Dengan melihat demikian beragamanya pengertian keindahan, dan kita harus percaya bahwa yang di atas itu hanyalah sebagian kecil, boleh jadi akan rnengeeewakan kita yang menuntut adanya satu pengertian yang tunggal tapi yang memuaskan. Namun demikian, dari berbagai pengertian yang ada, sebenarnya, kita bisa menempatkannya dalam kelompok-kelompok pengertian tersendiri,

Pengelompokan-pengelompokan yang bisa kita buat adalah sebagai berikut:
1. Pengelompokan pengertian keindahan berdasar pada titik pijak atau landasannya.
Dalam hal ini ada dua pengertian keindahan, yaitu yang bertumpu pada obyek dan subyek, Yang pertama, yaitu keindahan yang obyektif, adalah keindahan yang memang ada pada obyeknya sementara kita sebagaimana mestinya. Sedang yang kedua; yang disebut keindahan subyektif; adalah keindahan yang biasanya ditinjau dari segi subyek yang melihat dan menghayatinya. Di sini keindahan diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menimbulkan rasa senang pada diri si penikmat dan penghayat (subyek) tanpa dicampuri keinginan-keinginan yang bersifat praktis, atau kebutuhan·kebutuhan pribadi si penghayat.
2. Pengelompokan pengertian keindahan dengan berdasar pada cakupannya.
Bertitik tolak dari landasan ini kita bisa membedakan antara keindahan sebagai kualitas abstrak dan keindalan sebagai sebuah bcnda tertentu yang memang indah. Perbedaan semacam ini lebih tampak, misalnya dalam penggunaan bahasa Inggris yang mengenalnya istilah beauty untuk keindahan yang pertama, dan istilah The Beautiful untuk pengertian yang kedua, yaitu benda atau hal·hal tertentu yang memang indah.
3. Pengelompokan pengertian keindahan berdasar luas-sempitnya.
Dalam pengelompokan ini kita bisa membedakan antara pengertian keindahan dalam arti luas, dalam arti estetik murni, dan dalam arti yang terbatas. Keindahan dalam arti luas, menurut The Liang Gie, mengandung gagasan tentang kebaikan. Untuk ini bisa dilihat misalnya dari pemikiran Plato, yang menyebut adanya watak yang indah dan hukum yang indah: Aristoteles yang melihat keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
Dari apa yang dikemukakan di atas, ada hal bisa kita petik, yaitu: Pertama, keindahan menyangkut persoalan filsafati, sehingga jawaban terhadap apa itu keindahan sudah barang tentu bisa bermacam-macam. Kedua, keindahan sebagai pengertian mempunyai makna yang relatif, yaitu sangat tergantung kepada subyeknya.
Pengertian keindahan tidak hanya terbatas pada kenikmatan penglihatan semata-mata, tetapi sekaligus kenikmatan spiritual. Itulah sebabnya Al-Ghazali memasukkan nilai-nilai spiritual, moral dan agama sebagai unsur-unsur keindahan, di samping sudah . barang. tentu unsur-unsur yang lain.

C.    Alasan Manusia Mencipta Keindahan 
Keindahan itu pada dasamya adalah alamiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu artinya wajar, tidak herlebihan tidak pula kurang. Kalau pelukis wanita lebih cantik dari keadaan yang sebenarnya, justru tidak indah. Karena akan ada ucapan “lebih cantik dari warna aslinya”. Bila ada pemain drama yang berlebihlebihan, misalnya marah dengan meluap-Iuap padahal kesalahan kecil, atau karena kehilangan sesuatu yang tak berharga kemudian menangis meraung-raung, itu berarti tidak alamiah.
Maka keindahan berasal dari kata indah berarti bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Benda yang mengandung keindahan ialah segala hasil seni dan alam semesta ciptaan Tuhan. Sangat luas kawasan keindahan bagi manusia. Karena itu kapan, di mana, dan siapa saja dapat menikmati keindahan.

D.   Hubungan manusia dan keindahan
Manusia memiliki lima komponen yang secara otomatis dimiliki ketika manusia tesebut dilahirkan. Ke-lima komponen tersebut adalah nafsu, akal, hati, ruh, dan sirri (rahasia ilahi). Dengan modal yang telah diberikan kepada manusia itulah (nafsu, akal dan hati) akhirnya manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu yang disebut dengan keindahan. Dengan akal, manusia memiliki keinginan-keinginan yang menyenangkan (walaupun hanya untuk dirinya sendiri) dalam ruang renungnya, dengn akal pikiran manusia melakukan kontemplasi komprehensif guna mencari niolai-nilai, makna, manfaat, dan tujuan dari suatu penciptaan yang endingnya pada kepuasan, dimana kepuasan ini juga merupakan salah satu indikator dari keindahan.

Akal dan budi merupakan kekayaan manusia tidak dirniliki oleh makhluk lain. Oleh akal dan budi manusia memiliki kehendak atau keinginan pada manusia ini tentu saja berbeda dengan “kehendak atau keinginan” pada hewan karena keduanya timbul dari sumber yang berbeda. Kehendak atau keinginan pada manusia bersumber dari akal dan budi, sedangkan kehendak atau keinginan pada hewan bersumber dari naluri. Sesuai dengan sifat kehidupan yang menjasmani dan merohani, maka kehendak atau keinginan manusia itu pun bersifat demikian. Jumlahnya tak terbatas. Tetapi jika dilihat dari tujuannya, satu hal sudah pasti yakni untukmenciptakan kehidupan yang menyenangkan, yang memuaskan hatinya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa “yang mampu menyenangkan atau memuaskan hati setiap manusia itu tidak lain hanyalah sesuatu yang “baik”, yang “indah”.
Maka “keindahan pada hakikatnya merupakan dambaan setiap manusia; karena dengan keindahan tu itu manusia merasa nyaman hidupnya. Melalui suasana . keindahan itu perasaan “(ke) manusia (annya)” tidak terganggu. Dengan adanya keinginan-keinginan tersebut, manusia menggunakan nafsunya untuk mendorong hasrat atau keinginan yang dipikirkan atau direnungkan oleh sang akal tadi agar bisa terrealisasikan. Ditambah lagi dengan anugrah yang diberikan-Nya kepada kita (manusia) yakni berupa hati, dimana dengan hati ini manusia dapat merasakan adanya keindahan, oleh karena itu manusia memiliki sensibilitas esthetis. Selain itu manusia memang secara hakikat membutuhkan keindahan guna kesempurnaan pribadinya. Tanpa estetika manusia tidak akan sempurna, Karena salah satu unsur dari kehidupan adalah estetika. Sedang manusia adalah mahluk hidup, jadi dia sangat memerlukan estetika ini.

materi Pak Usep IBD "manusia dan Cinta Kasih"



Manusia Dan cinta kasih 

Cinta adalah sebuah emosi dan kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi.Dalam  konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang.Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.
Cinta adalah satu perkataan yang mengandungi makna perasaan yang rumit.Bisa di alami semua makhluk.Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa.Perkataan sentiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda.Sifat cinta dalam pengertian abad ke 21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang lalu. Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:
  • Perasaan terhadap keluarga,
  • Perasaan terhadap teman-teman,
  • Perasaan yang romantis atau juga disebut asmara,
  • Perasaan yang hanya merupakan kemahuan, keinginan hawa nafsu,
  • Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang,
  • Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme,
  • Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu,
  • Perasaan terhadap negaranya atau patriotisme,
  • Perasaan terhadap bangsa atau nasionalisme.
Penggunaan istilah cinta dalam masyarakat Indonesia dan Malaysia lebih dipengaruhi perkataan love dalam bahasa Inggris. Love digunakan dalam semua amalan dan arti untuk eros, philia, agape dan storge. Namun demikian perkataan-perkataan yang lebih sesuai masih ditemui dalam bahasa serantau dan dijelaskan seperti berikut:
  • Cinta yang lebih cenderung kepada romantis, asmara dan hawa nafsu, eros
  • Sayang yang lebih cenderung kepada teman-teman dan keluarga, philia
  • Kasih yang lebih cenderung kepada keluarga dan Tuhan, agape
  • Semangat nusa yang lebih cenderung kepada patriotisme, nasionalisme dan narsisme, storge
Beberapa bahasa, termasuk http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia”>bahasa Indonesia atau bahasa Melayu apabila dibandingkan dengan beberapa bahasa mutakhir di Eropa, terlihat lebih banyak kosakatanya dalam mengungkapkan konsep ini. Termasuk juga bahasa Yunani kuno, yang membedakan antara tiga atau lebih konsep: eros, philia, dan agape.Cinta adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam. Menurut Erich_Fromm, ada empat syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
  • Perasaan
  • Pengenalan
  • Tanggung jawab
  • Perhatian
  • Saling menghormati
Erich Fromm dalam buku larisnya (the art of loving) menyatakan bahwa ke empat gejala: Care, Responsibility, Respect, Knowledge (CRRK), muncul semua secara seimbang dalam pribadi yang mencintai.Omong kosong jika seseorang mengatakan mencintai anak tetapi tak pernah mengasuh dan tak ada tanggungjawab pada si anak. Sementara tanggungjawab dan pengasuhan tanpa rasa hormat sesungguhnya & tanpa rasa ingin mengenal lebih dalam akan menjerumuskan para orang tua, guru, rohaniwan dll pada sikap otoriter.

Jenis-jenis cinta

Seperti banyak jenis kekasih, ada banyak jenis cinta.Cinta berada di seluruh semua kebudayaan manusia.Oleh karena perbedaan kebudayaan ini, maka pendefinisian dari cinta pun sulit ditetapkan.Ekspresi cinta dapat termasuk cinta kepada ‘jiwa’ atau pikiran, cinta hukum dan organisasi, cinta badan, cinta alam, cinta makanan, cinta uang, cinta belajar, cinta kuasa, cinta keterkenalan, dll.Cinta lebih berarah ke konsep abstrak, lebih mudah dialami daripada dijelaskan.
Cinta kasih yang sudah ada perlu selalu dijaga agar dapat dipertahankan keindahannya.

Cinta antar pribadi

Cinta antar pribadi menunjuk kepada cinta antara manusia.Bentuk ini lebih dari sekedar rasa kesukaan terhadap orang lain.Cinta antar pribadi bisa mencakup hubungan kekasih, hubungan orangtua dengan anak, dan juga persahabatan yang sangat erat.
Beberapa unsur yang sering ada dalam cinta antar pribadi:
  • Kasih sayang: menghargai orang lain.
  • Altruisme: perhatian non-egois kepada orang lain (yang tentunya sangat jarang kita temui sekarang ini).
  • Reciprocation: cinta yang saling menguntungkan (bukan saling memanfaatkan).
  • Komitmen: keinginan untuk mengabadikan cinta, tekad yang kuat dalam suatu hubungan.
  • Keintiman emosional: berbagi emosi dan rasa.
  • Kekerabatan: ikatan keluarga.
  • Kepentingan pribadi: cinta yang mengharapkan imbalan pribadi, cenderung egois.

 

Tentang Joomla & Drupal

bluund ngerjain nich ruz bisa ngerjain sendiri  ^.^

Rabu, 12 Desember 2012

"Do'a ICHA"
semoga d hari pas saat-saat UAS saya bisa mengerjakanya dengan baik dan bisa melaksanakan dengan hasil yang di targetkan

Senin, 10 Desember 2012

materi Peng.TI ^Virtual reality^


Virtual reality (VR) adalah istilah yang berlaku untuk komputer-simulasi lingkungan yang dapat mensimulasikan kehadiran fisik di tempat-tempat di dunia nyata, serta dalam dunia khayalan. Kebanyakan saat ini lingkungan virtual reality terutama pengalaman visual, yang ditampilkan baik pada layar komputer atau melalui display stereoskopik khusus, tetapi beberapa simulasi meliputi informasi sensorik tambahan, seperti suara melalui speaker atau headphone. Beberapa, maju sistem haptic sekarang meliputi informasi taktil, umumnya dikenal sebagai umpan balik kekuatan, dalam aplikasi medis dan game. Selain itu, virtual reality meliputi lingkungan komunikasi jarak jauh yang menyediakan kehadiran virtual pengguna dengan konsep telepresence dan telexistence atau artefak virtual (VA) baik melalui penggunaan perangkat input standar seperti keyboard dan mouse, atau melalui multimodal perangkat seperti kabel sarung tangan, para Polhemus, dan treadmill omnidirectional. Lingkungan simulasi dapat mirip dengan dunia nyata dalam rangka menciptakan pengalaman-untuk manusia hidup misalnya, dalam simulasi untuk pilot atau pelatihan tempur-atau dapat berbeda secara signifikan dari kenyataan, seperti di VR game. Dalam prakteknya, saat ini sangat sulit untuk menciptakan high-fidelity maya pengalaman realitas, sebagian besar karena keterbatasan teknis pada kekuatan pemrosesan, resolusi gambar, dan bandwidth komunikasi, namun, pendukung teknologi ini berharap bahwa keterbatasan tersebut akan diatasi sebagai prosesor, pencitraan , dan data teknologi komunikasi menjadi lebih kuat dan hemat biaya dari waktu ke waktu.
Virtual reality sering digunakan untuk menggambarkan berbagai macam aplikasi umumnya terkait dengan mendalam, sangat visual, 3D lingkungan. Pengembangan perangkat lunak CAD, grafis akselerasi hardware, kepala dipasang display, sarung tangan database, dan miniaturisasi telah membantu mempopulerkan gagasan. Dalam buku The Metafisika dari Virtual Reality oleh Michael R. Heim, tujuh konsep yang berbeda dari realitas virtual diidentifikasi: simulasi, interaksi, kepalsuan, perendaman, TelePresence, perendaman seluruh tubuh, dan komunikasi jaringan. Orang sering mengidentifikasi VR dengan menampilkan kepala dipasang dan pakaian data.

Latar belakang
Terminologi dan konsep
The "realitas buatan" Istilah, diciptakan oleh Myron Krueger, telah digunakan sejak tahun 1970, namun, asal "virtual reality" Istilah dapat ditelusuri kembali ke dramawan Perancis, penyair, aktor, dan sutradara Antonin Artaud. Dalam buku mani The Theatre dan Double Its (1938), Artaud menggambarkan teater sebagai "la virtuelle réalité", virtual reality di mana, dalam kata-kata Erik Davis, "mengambil karakter, obyek, dan gambar pada kekuatan fantastik visioner alkimia internal drama "[1]. Artaud mengklaim bahwa" kiasan abadi untuk bahan dan prinsip teater ditemukan di hampir semua buku alkimia harus dipahami sebagai ekspresi dari identitas [...] yang ada antara dunia di mana karakter , gambar, dan secara umum semua yang merupakan realitas virtual teater berkembang, dan dunia murni fiktif dan ilusi di mana simbol-simbol alkimia yang berkembang ". [2]
Istilah ini juga telah digunakan dalam The Mandala Yudas, seorang 1.982 fiksi ilmiah novel karya Damien Broderick, di mana konteks penggunaan agak berbeda dari yang dijelaskan di atas. Penggunaan awal dikutip oleh Oxford English Dictionary adalah dalam sebuah artikel 1987 berjudul "Virtual reality", [3] tapi artikel ini bukan tentang teknologi VR. Konsep virtual reality dipopulerkan di media massa oleh film seperti Brainstorm dan Lawnmower Man The. Penelitian VR booming tahun 1990-an didampingi oleh Realitas buku non-fiksi Virtual (1991) oleh Howard Rheingold. [4] Buku disajikan untuk mengungkap subjek, sehingga lebih mudah diakses para peneliti kurang teknis dan penggemar.

Multimedia: dari Wagner untuk Virtual Reality, diedit oleh Randall Packer dan Ken Jordan dan pertama kali diterbitkan pada tahun 2001, mengeksplorasi istilah dan sejarahnya dari perspektif avant-garde. Implikasi filosofis dari konsep VR dibahas dalam buku termasuk Philip Zhai Get Real: Sebuah Petualangan filosofis dalam Virtual Reality (1998) dan Sensations Digital: Space, Identitas dan perwujudan dalam Virtual Reality (1999), yang ditulis oleh Ken Hillis.
 
Timeline
Virtual reality dapat menelusuri akarnya ke 1860-an, ketika 360-derajat seni melalui mural panorama mulai muncul. Contoh ini akan menjadi bagian Baldassare Peruzzi berjudul, Sala delle Prospettive. Pada tahun 1920, simulator kendaraan diperkenalkan [rujukan?]. Morton Heilig menulis pada 1950-an dari "Pengalaman Theatre" yang dapat meliputi semua indera dengan cara yang efektif, sehingga menarik penonton ke dalam kegiatan di layar. Dia membangun sebuah prototipe dari visinya dijuluki Sensorama pada tahun 1962, bersama dengan lima film pendek yang akan ditampilkan di dalamnya sementara melibatkan beberapa indera (penglihatan, suara, bau, dan sentuhan). Mendahului komputasi digital, Sensorama adalah alat mekanis, yang dilaporkan masih berfungsi hari ini. Sekitar waktu ini, Douglas Englebart menggunakan layar komputer baik sebagai perangkat input dan output. Pada tahun 1966, Thomas A. Furness III memperkenalkan stimulator penerbangan visual untuk Angkatan Udara. Pada tahun 1968, Ivan Sutherland, dengan bantuan muridnya Bob Sproull, menciptakan apa yang secara luas dianggap sebagai realitas virtual pertama dan augmented reality (AR) kepala dipasang display (HMD) sistem. Itu primitif baik dari segi antarmuka pengguna dan realisme, dan HMD untuk dikenakan oleh pengguna begitu berat itu harus ditangguhkan dari langit-langit. Grafik terdiri dari lingkungan virtual adalah kamar wireframe model sederhana. Penampilan tangguh dari perangkat terinspirasi namanya, Pedang Damocles. Juga terkenal antara hypermedia sebelumnya dan sistem virtual reality adalah Peta Film Aspen, yang diciptakan di MIT pada tahun 1977. Program ini merupakan simulasi virtual kasar Aspen, Colorado di mana pengguna bisa berjalan-jalan di salah satu dari tiga mode: musim panas, musim dingin, dan poligon. Dua yang pertama didasarkan pada foto-para peneliti benar-benar memotret setiap gerakan mungkin melalui jaringan jalan kota di kedua musim-dan yang ketiga adalah model 3-D dasar kota. Pada akhir 1980-an, para "virtual reality" Istilah ini dipopulerkan oleh Jaron Lanier, salah satu pelopor modern lapangan. Lanier telah mendirikan perusahaan VPL Riset pada tahun 1985, yang mengembangkan dan membangun beberapa "kacamata dan sarung tangan" mani sistem dekade itu. Pada tahun 1991, Antonio Medina, seorang lulusan MIT dan NASA ilmuwan, dirancang suatu sistem virtual reality untuk "mengusir" Mars rovers dari Bumi secara real time jelas meskipun penundaan substansial Mars-Bumi-Mars sinyal. Sistem, disebut "Computer-Simulated teleoperasi" yang diterbitkan oleh Rand, merupakan perpanjangan dari realitas virtual.

_referensi dari google.com_